MATERI BIMBINGAN KLASIKAL : PERGAULAN SEHAT REMAJA
TIPS PERGAULAN SEHAT REMAJA
A.
PERGAULAN
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di
antara remaja, atau dalam kelompok sebaya (peer
group). Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu di pandang sebagai
wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu
kebutuhan sosial, seperti :
1. Kebutuhan
akan pengakuan sosial dari orang lain (need
for appiliation)
2. Kebutuhan
akan keterkaitan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness)
3. Kebutuhan
akan rasa aman, perlindungan (safety
needs)
4.
Kebutuhan akan
kebebasan (independence)
5. Kebutuhan
akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem needs)
B.
BENTUK PERGAULAN REMAJA
Ada 2 bentuk pergaulan dalam remaja, yaitu :
1.
Pergaulan Persahabatan
Pergaulan ini sifat hubungannya hanya terbatas teman, yang di dasarkan
kepada adanya kesamaan diantara mereka, seperti : kesamaan sekolah, hobi,
tempat tinggal, latar belakang. Bergaullah Anda dengan teman yang berakhlaq
mulia (dengan tidak melihat sosial ekonomi, suku, agama)
2.
Pergaulan Percintaan
Pergaulan ini sifat hubungannya remaja menjalin cinta kasih dengan lawan
jenis. Remaja mulai berminat, atau menaruh perhatian yang lebih dalam untuk
bergaul lebih akrab dengan jenis kelamin lawannya. Dia mulai melakukan
eksplorasi dalam bercinta, yang merupakan fitrah manusia yang tidak mungkin
dihilangkan atau dihalang-halangi.
C.
DAMPAK PERGAULAN YANG TIDAK SEHAT
Dampak dari pergaulan remaja yang tidak
sehat, akan memberikan pengaruh negatif terhadap pola perilaku para anggotanya
tidak bermoral, atau melecehkan norma agama, seperti :
1.
Meminum-minuman keras
2.
Kecanduan obat-obatan terlarang
3.
Kriminalitas (mencuri, mengompas, membunuh)
4.
Pacaran bebas (free sex)
5.
Tawuran
Munculnya peristiwa tersebut, merupakan sisi gelap dari kondisi kehidupan modern yang kurang mempedulikan nilai-nilai moral. Kondisi kehidupan dimana kaum remaja sudah terbius dengan kesenangan hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan) nilai hidup ukhrowi.
Munculnya peristiwa tersebut, merupakan sisi gelap dari kondisi kehidupan modern yang kurang mempedulikan nilai-nilai moral. Kondisi kehidupan dimana kaum remaja sudah terbius dengan kesenangan hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan) nilai hidup ukhrowi.
D.
TIPS PERGAULAN SEHAT REMAJA
Ada beberapa cara dalam pergaulan sehat
remaja, yaitu :
1.
Adanya kesadaran agama bagi remaja
Bagi remaja, sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta
ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan
bahwa para remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami
norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran agama agar
tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.
2.
Memiliki rasa setia kawan
Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia
kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan
remaja, masyarakat menjadi tentram.
3.
Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak
terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu,tapi teman yang
pergaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman
dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
4.
Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk
(misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalangi
mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus
mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya: menulis cerpen, melukis, dan
lainnya.
5.
Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus
menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya: jangan duduk terlalu berdekatan
karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
6.
Menstabilkan emosi
Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara
menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan emosi, bukan dengan
amarah/emosi.
Sumber :
- Yusuf
Syamsu. 2009. Program
Bimbingan
dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.
Bagus ari..
BalasHapus